Pelayanan KB Dimasa Pandemi Covid-19 Tetap Jalan, Hindari Metode Operasi

SURABAYA (jurnalsidoarjo.com) – Walaupun penyebaran pandemi COVID-19 masih belum menunjukkan penurunan, pelayanan KB diupayakan tetap berjalan lho.

Tentunya dengan memperhatikan keselamatan provider dan akseptor. Antara lain mematuhi phisycal distancing dan menghindari pelayanan KB metode operasi seperti MOP/ vasektomi, MOW/ tubektomi dan impan karena memerlukan waktu pemulihan cukup lama.

Hal itu disampaikan Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo pada Pertemuan Nasional Peningkatan Kesertaan ber-KB Tahun 2020 Regional II (Jawa dan Kalimantan) melalui virtual meeting pagi tadi. Di BKKBN Jawa Timur pertemuan ini diikuti Kepala, Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas terkait, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Timur dan Pengurus Cabang IBI 4 Kab/ Kota di Jawa Timur.

Ini menjadi langkah antisipasi meningkatnya angka putus pakai kontrasepsi karena tidak optimalnya pelayanan KB di masa pandemi.

Kepala BKKBN Jatim, Sukaryo Teguh Santoso @kangteguhbkkbn menyampaikan, pelayanan KB Pasca COVID-19 tetap akan dilakukan dengan dukungan provinsi. “Kita akan mendistribusikan alokon, masker juga hand sanitizer, namun jumlahnya masih terbatas. Kami harapkan dukungan sumber daya dari kabupaten/ kota. Saat ini kami melakukan refocusing anggaran untuk ikut menanggulangi Covid-19. Refocusing ini diharapkan dapat menjawab soalan kekurangan APD, sebagai bentuk dukungan kepada provider KB agar nyaman dan aman saat memberikan pelayanan,” jelas Teguh.

Ketua PD IBI Jawa Timur, Lestari, berkomitmen pelayanan KB akan tetap dilakukan sesuai arahan Ketua IBI pusat dan Kepala BKKBN, dengan mengecualikan metode implan dan metode operasi.

Pada kesempatan itu Kepala BKKBN Jawa Timur juga menyerahkan bantuan secara simbolis berupa APD, Alokon dan hand sanitizer kepada OPD KB Kab/ Kota.

Mudah-mudahan dengan upaya ini pelayanan KB tetap berjalan walaupun dengan keterbatasan. (E1)