Motivasi Peserta Tes CPNS, Gubernur Pimpin Doa Bersama

SURABAYA (jurnalsidoarjo.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memotivasi dan memimpin doa bersama ratusan peserta calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan pemerintah provinsi yang mengikuti seleksi kompetensi dasar (SKD) di Graha Universitas Negeri Surabaya.

Khofifah yang didampingi oleh Sekretaris Daerah Jatim Heru Tjhajono, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim Nur Kholis, dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Benny Sampirwanto melihat secara langsung pelaksanaan SKD dan menyalami peserta di lantai 3 di Graha Universitas Negeri Surabaya, Senin (10/1)

Khofifah berharap para peserta mampu menyelesaikan tes dengan baik, tetap semangat dan jangan berkecil hati. Ia bercerita bahwa dirinya juga pernah tidak lulus tes CPNS di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

“Saya tidak terima waktu itu, tapi tujuh tahun kemudian saya diangkat sebagai kepala BKKBN, bahkan yang mengetes saya waktu itu masih ingat. Saya cerita ini agar semua peserta termotivasi serta tidak berkecil hati,” ucapnya.

Usai memberikan motivasi dan pengalaman, Gubernur memimpin doa bersama agar peserta diberi kelancaran dalam menjalankan tes CPNS tersebut.

Pelaksanaan SKD digelar pada 8-26 Februari 2020 di Graha Unesa di kawasan Lidah Wetan Surabaya dengan total peserta 54.600 orang. Setiap harinya dilakukan lima kali sesi yang masing-masing berjumlah 600 peserta sehingga totalnya 3.000 orang mengikuti SKD perhari.

Dari jalur umum akan diambil sebanyak 1.745 orang, disabilitas 36 orang, dan peraih nilai cumlaude 36 orang sehingga total yang diterima yakni 1.817 orang. “Peserta tes dari disabilitas ada 47 orang dan yang diterima nanti 36 orang, lalu jalur cumlaude pesertanya 260 orang dan yang diterima juga 36 orang. Lainnya dari jalur umum,” kata gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.

Keseluruhan formasi tersebut untuk posisi sebagai tenaga guru sebanyak 1.133 lowongan, tenaga kesehatan sebanyak 322 lowongan dan teknisi 362 lowongan.

Di tempat sama, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Jawa Timur Nur Kholis mengimbau kepada seluruh peserta untuk hadir 90 menit sebelum tes dimulai.

“Jalan akses ke sini memang jadi kendala sehingga peserta harus benar-benar bisa mengatur waktunya. Kalau sampai terlambat, apalagi tidak hadir maka dipastikan gugur,” katanya. (E1)