Ibu-ibu Organisasi Wanita Dibekali Cara Mencegah Kenakalan Remaja

SIDOARJO (jurnalsidoarjo.com) – Seratus lebih ibu-ibu yang tergabung dalam anggota Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Sidoarjo mendapatkan pembekalan dalam mencegah kenakalan remaja. Pengetahuan tersebut disampaikan dalam “Sosialisasi Peran Keluarga Dalam Mencegah Kenakalan Remaja” yang diselenggarakan GOW Kabupaten Sidoarjo bersama Badan Kesatuan Bangsa Politik Kabupaten Sidoarjo di Fave Hotel Sidoarjo, Senin, (2/12).

Tiga narasumber dihadirkan. Diantaranya dari Wakasat Intel Kapolresta Sidoarjo Iptu Warjiin, Kepala BNN Sidoarjo AKBP Toni Sugiyanto serta Psikolog Klinis dan Forensik Layanan Psikologi Geofira Surabaya Riza Wahyuni S.Psi.,M.Si. Sosialisasi dibuka oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik/Bakesbangpol Kabupaten Sidoarjo Drs. Mulyawan S.Ip.,MM.

Kepala Bakesbangpol Sidoarjo Mulyawan mengatakan saat ini remaja menjadi sorotan tajam mengenai prilakunya. Hampir setiap hari berita terkait tindakan remaja yang kurang baik disuguhkan. Keluarga sebagai unit terkecil memiliki peran yang penting untuk mencegah hal itu. Pasalnya keluarga mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan seorang anak.

Dikatakannya dari keluargalah seorang anak memperoleh proses pengasuhan dan perlindungan. Dalam keluarga seorang anak didik dan dibesarkan untuk pertama kalinya. Oleh karena itu keluarga berkualitas perlu diwujudkan.

“Didalam sebuah keluarga yang berkualitas maka pola pengasuhan yang berkualitas akan menjadi konsep yang utama dengan memenuhi hak dan melindungi anak serta membangun komunikasi yang baik antar keluarga,”ucapnya.

Mulyawan berharap kualitas keluarga dapat terus ditingkatkan. Dengan begitu keluarga dapat menjalankan peran dan fungsinya dengan baik dalam pemenuhan hak-hak anak. GOW Sidoarjo diharapkan menjadi salah satu organisasi yang akan mewujudkan keluarga yang berkualitas. “Keluarga merupakan basis pendidikan bagi setiap orang dalam membentuk karakter yang baik,”ucapnya.

Sementara itu Ketua GOW Sidoarjo Hj. Ida Nur Ahmad Syaifuddin juga menyatakan hal yang sama. Dirinya melihat akhir-akhir ini fenomena kenakalan remaja semakin meluas. Pakar psikolog tidak pernah ada habisnya mengupas kenakalan remaja. Namun kenakalan remaja bak seperti sebuah lingkaran hitam yang tidak pernah putus.

Selalu terjadi dari waktu kewaktu. Hj. Ida Nur Ahmad Syaifuddin berharap ada solusi terbaik untuk menanganinya. Apabila tidak, akan mengakibatkan permasalahan yang semakin rumit. “Kenakalan remaja merupakan masalah yang kompleks terjadi diberbagai kota di Indonesia. Permasalahan tersebut menjadi kegelisahan orang tua,”ucapnya.

Untuk itu melalui kegiatan seperti ini ibu-ibu GOW Sidoarjo diharapkan memiliki strategi mencegah kenakalan remaja. Strategi yang tepat dalam mendidik, membimbing dan membentengi anak-anak agar tidak terjerat arus kenakalan remaja disampaikan dalam kegiatan seperti ini. Melalui sosialisasi seperti ini diharapkan orang tua akan arif dan bijaksana dalam memecahkan permasalahan kenakalan remaja. Orangtua diharapkan tidak langsung menyalahkan maupun menghakimi bahkan menghukum pelaku kenakalan remaja tanpa mencari penyebab dan latar belakang prilaku tersebut.

Wakasat Intel Kapolresta Sidoarjo Iptu Warjiin mengatakan ada beberapa macam bentuk-bentuk kenakalan remaja. Mulai dari tawuran, kebut-kebutan serta penyalagunaan narkoba. Menonton konten-konten pornografi juga menjadi bagian dari kenakalan remaja saat ini. Dikatakannya ada fase kenakalan remaja. Yakni saat pubertas dan saat fase adolesensi.
“Kalau puber ini biasanya antara umur 12 sampai 17, kalau yang adolesensi ini sekitar 17-30,”ucapnya.

Iptu Warjiin mengatakan lingkungan keluarga sangat penting peranannya dalam mencegah kenakalan remaja. Salah satunya dengan pengawasan. Dirinya mengatakan pengawasan saat ini dapat dilakukan melalui Medsos. Ibu-ibu wali murid diharapkan membuat grop di Medsos untuk melakukan pengawasan. Grop tersebut juga melibatkan wali kelas untuk mengetahui perkembangan pembelajaran anaknya di sekolah. Selain itu ibu-ibu juga dimintanya untuk mengikuti Medsos anak-anaknya. Dengan begitu orang tua bisa memantau aktivitas putra-putrinya yang diunggah di Medsos.

“Dengan adanya kemajuan teknologi ini, grop wa ini (whatsapp) dengan membuat grop itu, mau tidak mau kita komunikasi terus dengan ibu-ibu yang lain,”ujarnya. (E1)